Cara Menghitung Kebutuhan Apar dengan Tepat
Cara menghitung kebutuhan APAR adalah dengan cara mengetahui luas area yang akan diproteksi atau luas bangunan yang akan diproteksi. Abaikan sekat untuk sementara, karena yang terpenting kita harus tahu kebutuhan unit APAR yang harus disediakan.
Setelah kebutuhan APAR / alat pemadam api ringan sudah diketahui jumlah tabung pemadam apinya, baru kalian mikirin risiko yang ada pada masing-masing area.
Cara Menghitung Kebutuhan APAR Berdasar Risiko Kebakaran
Cara menghitung kebutuhan APAR berdasar risiko kebakaran harus kalian pahami. Tidak hanya sekedar menghitung kebutuhan unitnya saja. Seperti kalian sudah ketahui, risiko kebakaran bisa terjadi karena 3 unsur dalam segitiga api yaitu panas, bahan bakar dan oksigen.
Strategi untuk menentukan risiko kebakaran kalian bisa fokuskan pada bendanya terlebih dahulu. Kelompokan benda apa saja yang memiliki faktor risiko kebakaran tinggi?
Benda yang memiliki risiko kebakaran tinggi adalah benda yang memiliki kemampuan terbakar pada suhu rendah (titik bakarnya rendah). Semakin rendah titik bakar suatu benda, maka semakin tinggi risiko kebakarannya.
Benda yang seperti ini perlu mendapat perhatian khusus, bukan hanya cara proteksinya saja. Bahkan perlu secara khusus kalian perhatian bagaimana cara penyimpanan yang baik agar terhindar dari bahaya kebakaran.
Gunakan APAR atau alat pemadam api ringan dengan kapasitas yang sesuai dengan risiko kebakaran. Pada area yang mempunyai risiko kebakaran tinggi harus kalian proteksi dengan ekstra ketat. Pakai alat pemadam api dengan kapasitas 6 kg. Kalau pengguna yang berada di sekitar alat pemadam kebakaran kebanyakan cowok.
Kalau pengguna kebanyakan cewek jangan gunakan alat pemadam api ringan atau APAR yang terlalu berat. Contoh APAR / alat pemadam api ringan kapasitas 6 kg kalau dirasa terlalu berat bagi para calon pengguna lebih baik diganti dengan APAR kapasitas 3 kg sebanyak 2 unit.
Menghitung Kebutuhan APAR Sesuaikan dengan Media
Cara menghitung kebutuhan APAR tidak hanya faktor luas area dan risikonya saja. Media menjadi salah satu faktor penting yang patut dipertimbangkan. Kesalahan memilih media dapat berakibat kebakaran semakin meluas, kebakaran tak kunjung bisa dipadamkan, bahkan dapat berisiko terhadap pengguna.
Seperti yang sudah kalian kenali apa saja media alat pemadam api yang tersedia dan yang gak kalah penting adalah mengenal klasifikasi kebakarannya.
Contoh fatal karena tak mengenal klasifikasi dan media APAR, misalnya menempatkan APAR dengan media air pada ruang yang mempunyai risiko kelas kebakaran elektrikal. Jelas sangat berbahaya bagi pengguna APAR itu sendiri.
Memadamkan kebakaran pada ruang tertutup rapat menggunakan APAR CO2. Hal ini sangat berbahaya bagi pengguna. Kebakaran bisa padam dengan cara menghilangkan oksigen tetapi manusia juga akan padam kalau kehilangan oksigen.
Begitulah cara simple Cara Menghitung Kebutuhan Apar dengan Tepat